Asabri | Senin, 12 November 2018
Asabri | Senin, 12 November 2018
Gempa berkekuatan 7,4 SR dan tsunami yang mengguncang kota Pal, Sigi dan Donggala di Provinsi Sulawesi Tengah pada 28 September 2018 lalu, telah mengakibatkan jatuhnya korban sebanyak 2.256 jiwa meninggal, 1.309 hilang, 4.612 luka dan 223.751 orang mengungsi di 122 titik. Kini, setelah Asabri menyalurkan bantuan kepada korban gempa Lombok, Asabri kembali tergerak untuk membantu kembali korban bencana di Palu.
Sabtu, 10 November 2018, setelah berkoordinasi dengan Baznas dan pihak Makorem 132/Tadulako, kegiatan Penyaluran Zakat Karyawan PT ASABRI (Persero) dilaksanakan di Gedung Zeni Daerah Militer XIII/Merdeka. Disaksikan oleh Komandan Datasemen Letkol (CZI) Irwan GN Peyaluran bantuan berjalan dengan aman dan lancar. Penyerahan secara simbolis pertama diserahkan kepada penerima bantuan oleh Komandan Datasemen Letkol (CZI) Irwan GN, Penyerahan simbolis kedua diwakili oleh Kepala Cabang PT ASABRI (Persero) Palu, Achmad Fauzi dilanjutkan penyerahan simbolis ketiga diwakili oleh Tim Baznas.
Selanjutnya penyerahan dilakukan oleh pihak Korem kepada seluruh penerima bantuan secara teratur dan menyeluruh sesuai dengan daftar penerima bantuan. Setelah selesai kegiatan di Gedung Zeni Daerah Militer XIII/Merdeka, Asabri melanjutkan penyaluran zakat ke tempat pengungsian yang berada di daerah Loli Oge Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Di Camp Pengungsian ini pihak Asabri berinteraksi dengan para pengungsi tentang kehidupan mereka selama mengungsi pasca gempa dan tsunami lalu dilanjutkan dengan penyerahan bantuan secara simbolis.
Perjalanan dilanjutkan dengan berkunjung menuju tempat Program Recoveri Baznas yaitu Hunian Sementara (HUNTARA) yang berada di daerah Baya, Donggala. Dan menjelang sore menuju ke kantor cabang PT ASABRI Palu untuk kembali memberikan paket sembako kepada para peserta Asabri yang juga terdampak musibah gempa.
Penyaluran Zakat ini sangat bermanfaat dan dibutuhkan sekali bagi masyarakat Palu khususnya yang terdampak musibah bencana alam gempa bumi dan tsunami. Selain membutuhkan bahan pokok untuk kebutuhan sehari hari mereka juga membutuhkan tempat tinggal yang layak dan keberadaan air bersih selama di camp pengungsian.